Minggu, 24 Januari 2010

KARAKTER ORGANISASI PERJUANGAN ISLAM

1. Mengajak manusia mengesakan Allah dan memberantas syirik, kekafiran dan kemunafikan.
Allah berfirman pada surah An Nahl (16) ayat 36.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sungguh Kami telah mengutus seorang rasul kepada setiap umat (dengan seruan): ‘Taatlah kalian kepada Allah dan esakanlah Dia, dan jauhilah semua yang sesat.”

2. Memberantas kemungkaran terutama semua bentuk keyakinan dan perbuatan syirik.
Allah berfirman pada surah Al Hajj (22) ayat 41.
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي اْلأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاَةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ اْلأُمُورِ
“Orang-orang yang bila Kami beri peluang mengurus bumi (masyarakat), mereka melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, mengajak kepada tauhid dan mencegah syirik dan semua urusan menjadi milik Allah.”

3. Merealisasikan pernyataan bahwa Muhammad sebagai Rasulullah dalam kehidupan kesehariannya di antaranya menjalankan syari’at Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw.
Allah berfirman pada surah An Nisaa’ (4) ayat 65.
فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sama sekali tidak. Demi tuhanmu, mereka tidak beriman sampai mereka menjadikan kamu sebagai hakim dalam menyelesaikan perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa sedikitpun keberatan atas keputusan yang telah kamu ambil dan mereka benar-benar menerima dengan baik.”

4. Tidak mau menggunakan hukum-hukum selain syari’at Islam sebagai tatanan yang mengatur kehidupan umat manusia di dunia ini. Bila ternyata menolak penerapan syari’at Islam sebagai hukum untuk mengatur tatanan kehidupan di dunia ini, maka organisasi semacam ini jelas bukan organisasi Islam.
Allah berfirman pada surah Al Maidah (5) ayat 50.
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Apakah mereka mencari hukum jahiliyah (sebagai tatanan yang mengatur kehidupan manusia) dan siapakah yang lebih baik tatanan hukumnya daripada (hukum) Allah bagi kaum yang beriman.”
Allah juga berfirman pada surah Al Maidah (5) ayat 44.
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
“Barangsiapa tidak menerapkan hukum yang Allah turunkan, maka mereka itu adalah orang-orang kafir.”

5. Melakukan kontrol terhadap para anggotanya, sehingga tidak sampai terjadi pelanggaran-pelanggaran syari’at di dalam organisasinya dan memberikan nasehat kepada semua anggotanya, pimpinan maupun anak buah.
Tersebut dalam hadits dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad Dari, bahwa Nabi saw. bersabda:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَِلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
“Islam itu (berisikan) nasehat. Kami bertanya: ‘Nasehat bagi siapa?’ Nabi menjawab: ‘Nasehat (untuk mentaati) Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan nasehat untuk menyadarkan para pemimpin umat Islam dan seluruh kaum muslim.” (HR. Muslim)

6. Melakukan kontrol kepada penguasa secara tertutup bukan dengan cara kekerasan atau kritik secara terbuka sehingga menimbulkan permusuhan antara penguasa dengan rakyat.
Tersebut dalam hadits bahwa ‘Iyad bin Ghanam berkata kepada Hisyam bin Hakim. Tidakkah engkau mendengar Rasulullah saw. bersabda:
‘Barangsiapa yang ingin menasehati seorang penguasa (muslim), maka jangan ia lakukan secara terbuka, tetapi hendaklah ia memegang tangannya lalu mengajaknya menyendiri. Jika nasehatnya diterima, maka hal itu baik baginya. Tetapi jika si penguasa menolak maka ia telah melaksanakan kewajiban kepadanya. (HR. Ibnu Abi ‘Ashim)

7. Segenap usahanya ditujukan untuk membangun kejayaan dan persatuan umat Islam, bukan untuk kejayaan golongan atau bangsanya sendiri atau kepentingan nasional.

Tersebut dalam Hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda:
وَمَنْ قَاتَلَ تَحْتَ رَايَةٍ عُمِّيَّةٍ يَدْعُو إِلَى عَصَبِيَّةٍ أَوْ يَغْضَبُ لِعَصَبِيَّةٍ فَقُتِلَ فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
“Barangsiapa berjuang di bawah bendera fanatisme golongan atau kebangsaan atau ia marah karena membela golongannya atau kebangsaannya, lalu ia terbunuh, maka matinya adalah mati jahiliyah.” (HR. Nasa’i)

8. Menghindari kemesraan hubungan dengan golongan non muslim, kecuali bila kepentingan kaum muslim nyata-nyata terancam.
Allah berfirman pada surah Ali ‘Imran (3) ayat 28

لاَ يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلاَّ أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً
“Janganlah orang-orang mu'min menjadikan orang-orang kafir teman kepercayaannya melebihi sesama mu'min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya Allah tidak akan melindunginya dari adzab-Nya sedikitpun, kecuali kalian menghadapi ancaman malapetaka dari mereka.”

9. Membela kepentingan orang mukmin yang dizhalimi oleh orang-orang kafir.
Allah berfirman pada surah An Nisaa’ (4) ayat 75
وَمَا لَكُمْ لاَ تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

“Mengapa kalian tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo`a: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!".

10. Islam dinyatakan dengan jelas sebagai dasar organisasinya dan tujuannya menegakkan syari’at Islam dalam tatanan kehidupan manusia di dunia ini.
Allah berfirman pada surah Ali ‘Imran (3) ayat 19 dan 85
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ اْلإِسْلاَمُ
“Sungguh agama yang hak di sisi Allah adalah Islam.”
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mengikuti agama selain Islam, maka sekali-kali amal kebajikannya tidaklah diterima, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
Juga pada surah An Nahl (16) ayat 125
اُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Ajaklah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan mengajarkan Al Qur’an dan nasehat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari agama-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (dalam beragama).”

oleh Ustadz Tholib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar