Minggu, 24 Januari 2010

PRINSIP DASAR MEMAHAMI ISLAM

  1. Berdasarkan wahyu

    وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ

    Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. (Al An'aam (6) ayat 153)

    أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau sekiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (An Nisaa' (4) ayat 82)

  2. Tidak berdasarkan pemikiran manusia

    وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ

    Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. (Al Mukminun (23) ayat 71)

  3. Bukan hasil perpaduan dari berbagai ideologi manusia

    وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا ءَابَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى ءَاثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ(23) فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ(25)

    Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka."

    Maka Kami binasakan mereka maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu. (Az Zukhruf (43) ayat 23 dan 25)

  4. Bukan hasil pengalaman sejarah

    قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكُمْ بِأَهْدَى مِمَّا وَجَدْتُمْ عَلَيْهِ ءَابَاءَكُمْ قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ(24)

    (Rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya." (Az Zukhruf (43) ayat 24)

  5. Bukan hasil perkembangan suatu masyarakat

    هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ(2(

    Dialah Tuhan yang mengutus kepada bangsa yang ummi seorang rasul dari mereka sendiri. Dia membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, membersihkan jiwa mereka, mengajarkan Al-Qur'an dan Sunnah, padahal sebelum itu mereka sungguh-sungguh sangat sesat hidupnya. (QS. Al-Jumu'ah (62): 2)

  6. Bukan hasil perpaduan berbagai aliran filsafat

    الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ

    Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu. (Al Maaidah (5) ayat 3)

    فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

    Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. (An Nisaa' (4) ayat 59)

  7. Menyatukan dua tali sekaligus yaitu tali Allah dan tali manusia

    ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ

    Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. (Ali 'Imraan (3) ayat 112)

  8. Menyatukan dua aspek kehidupan manusia yaitu dunia dan akhirat

    وَابْتَغِ فِيمَا ءَاتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

    Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al Qashash (28) ayat 77)

  9. Menetapkan nilai baik dan buruk secara mutlak bagi manusia

    فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا(8)قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا(9)وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا(10)

    maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Asy Syams (91) ayat 8-10)

    وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ(64)

    Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (An Nahl (16) ayat 64)

  10. Menetapkan adanya tiga dimensi kehidupan manusia yang menjadi dasar keutuhan pribadi manusia

    وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ

    Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. (Al Baqarah (2) ayat 284)

    لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

    Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Al Baqarah (2) ayat 286)

  11. Jismiyah

    عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ … إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ إِلَى صَدْرِهِ

    Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: "…Sesungguhnya Allah tidak memandang tubuh-tubuh kamu dan juga rupa-rupa kamu, akan tetapi Allah memendang hati-hati kamu", sambil menunjuk ke arah dada beliau. (HR. Muslim)

  12. Khuluqiah

    عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ قَالَ: قَالَ عَزَّ وَجَلَّ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً (البخارى)

    Dari Ibnu 'Abbas, dari Nabi saw. tentang kata-kata yang diriwayatkan dari Tuhannya, sabdanya: "Sungguh Allah telah menetapkan bermacam kebaikan dan keburukan kemudian menjelaskannya dengan rinci. Barang siapa berkeinginan melakukan yang baik tetapi belum melaksanakannya, maka Allah menuliskannya satu kebaikan yang sempurna di sisi-Nya. Jika seseorang berkehendak baik lalu melaksanakannya, maka Allah menetapkan sepuluh kali lipat kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat bahkan sampai berlipat ganda yang banyak sekali. Barang siapa berniat buruk lalu ia laksanakan keburukan itu, maka Allah mencatat satu dosa saja untuknya. (HR. Bukhari)

  13. Fikriyah

    الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ(191(

    Kamum mukmin yaitu mereka yang mengingat Allah dengan berdiri atau duduk atau berbaring dan memikirkan penciptaan langit dan bumi, kemudian mereka menyatakan: "Wahai Tuhan kami, Engkau menciptakan semua ini tiadalah sia-sia. Engkau Mahasuci. Karena itu selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imraan (3): 191)

  14. Islam mengharamkan melakukan ibadah tanpa dalil dari Allah atau Rasul-Nya

    يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ(1)

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Hujurat (49) ayat 1)

    وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ(34(

    Bagi setiap umat Kami telah tetapkan cara melaksanakan penyembelihan hewan qurban untuk ibadah, supaya mereka menyebut nama Allah dalam menyembelih hewan qurban yang Allah karuniakan kepada mereka. Tuhan sesembahan kalian adalah Tuhan Yang Esa. Semua makhluk tunduk kepadanya. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang patuh kepada Allah. (QS. Al-Hajj (22): 34)

  15. Islam menetapkan urusan keduniaan pada asalnya mubah

    هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا

    Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu. (Al Baqarah (2) ayat 29)

    عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِقَوْمٍ يُلَقِّحُونَ فَقَالَ لَوْ لَمْ تَفْعَلُوا لَصَلُحَ قَالَ فَخَرَجَ شِيصًا فَمَرَّ بِهِمْ فَقَالَ مَا لِنَخْلِكُمْ قَالُوا قُلْتَ كَذَا وَكَذَا قَالَ أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ (مسلم)

    Dari Anas, Nabi saw. melewati sekumpulan orang yang mengawinsilangkan pohon korma. Beliau bersabda: "Alangkah baiknya kalian tidak melakukan hal itu, niscaya buahnya akan baik." Kata Anas: "Ternyata buahnya jadi jelek." Lalu Nabi saw. melewati kaum itu. Sabdanya: "Bagaimana dengan pohon korma kalian?" Mereka mengatakan: "Dahulu Tuan berkata begini dan begini." Lalu beliau bersabda: "Kalian lebih tahu urusan keduniaan kalian." (HR. Muslim)

  16. Hukum Islam mencakup semua aspek kehidupan manusia

    مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ

    Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al Kitab. (Al An'aam (6) ayat 38)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar